Tuesday, July 12, 2016

5 Tempat Wisata Di Kota Serang Provinsi Banten

Banten adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang secara geografis terletak pada bagian barat pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Banten adalah Kota Serang. Pada artikel ini javexplo blog akan membagikan info tentang destinasi wisata yang ada di Kota Serang Provinsi Banten.

Kota Serang biasa di juluki dengan Kota Santri, karena sebagian besar penduduk Kota Serang dihuni oleh masyarakat muslim, wisata di Kota Serang juga beragam karena banyak sekali peninggalan sejarah di kota ini selain itu bagian barat, utara, dan selatan banten juga berbatasan dengan laut sehingga menambah daya tarik wisata pada Provinsi ini. Berikut ini adalah 5 tempat wisata/destinasi wisata yang ada di Kota Serang, Provinsi Banten:

1. Wisata Keraton Surosowan

Keraton Surosowan adalah sebuah keraton di Banten. Keraton ini dibangun sekitar tahun 1522-1526 pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin, yang kemudian dikenal sebagai pendiri dari Kesultanan Banten.



Selanjutnya pada masa penguasa Banten berikutnya bangunan keraton ini ditingkatkan bahkan konon juga melibatkan ahli bangunan asal Belanda, yaitu Hendrik Lucasz Cardeel, seorang arsitek berkebangsaan Belanda yang memeluk Islam yang bergelar Pangeran Wiraguna.

Dinding pembatas setinggi 2 meter mengitari area keraton sekitar kurang lebih 3 hektare. Surowowan mirip sebuah benteng Belanda yang kokoh dengan bastion (sudut benteng yang berbentuk intan) di empat sudut bangunannya. Sehingga pada masa jayanya Banten juga disebut dengan Kota Intan. Saat ini bangunan di dalam dinding keraton tak ada lagi yang utuh. Hanya menyisakan runtuhan dinding dan pondasi kamar-kamar berdenah persegi empat yang jumlahnya puluhan.

2. Wisata Cagar Alam Pulau Dua



Cagar Alam Pulau Dua terletak kira-kira 10 km dari kota Serang atau kurang dari 5 km dari Pelabuhan Karang Hantu, yang oleh para pedagang Belanda dan Portugis tempo doeloe disebut sebagai “The Gateway to Java“. Pelabuhan ini merupakan jalan masuk penjajah Belanda dan Portugis untuk menancapkan kukunya di Pulau Jawa 400 tahunan yang lalu.

3. Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

Stasiun Rangkasbitung (RK) atau yang dikenal sebagai Stasiun Rangkas adalah stasiun yang terletak di Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung, Lebak, Banten. Stasiun ini dibangun pada tahun 1901, kini Stasiun Rangkasbitung merupakan stasiun yang ramai di wilayah Daerah Operasi I Jakarta sekaligus satu-satunya Stasiun besar di Provinsi Banten.



Seluruh kereta api mulai dari kereta api barang maupun kereta api penumpang berhenti di stasiun ini. Di stasiun ini juga terdapat Dipo Lokomotif yang menyimpan gerbong Kereta api Langsam, Kereta api Rangkas Jaya, serta Kereta api Banten Ekspres dan lokomotif jenis CC201, CC203 atau CC206 yang didatangkan dari Dipo lokomotif Jatinegara dan Dipo lokomotif Tanahabang. Rencananya pada tahun 2016 stasiun ini akan mulai melayani KRL Commuter Jabodetabek Green Line setelah pemasangan kabel LAA dan pembangunan jalur ganda Maja-Rangkasbitung selesai.

Dahulu terdapat jalur kereta api menuju Labuan melewati Pandeglang, Pandeglang. Jalur ini sudah tidak aktif sejak tahun 1984. Pada jalur ini terdapat percabangan jalur kereta api di Saketi menuju Bayah. Jalur ini dibangun oleh tawanan perang Jepang yang lebih dikenal sebagai romusha pada masa pendudukan Jepang saat Perang Dunia II. Ribuan orang meninggal karena perlakuan tentara Jepang yang tak berperikemanusiaan. Rencananya jalur ini akan di buka kembali karena banyaknya peminat moda kereta api yang berasal dari Pandeglang dan sekitarnya.

4. Baduy Dalam

Urang Kanekes, Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Populasi mereka sekitar 5.000 hingga 8.000 orang, dan mereka merupakan salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Selain itu mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk difoto, khususnya penduduk wilayah Baduy dalam.



Wilayah Kanekes secara geografis terletak pada koordinat 6°27’27” – 6°30’0” LS dan 108°3’9” – 106°4’55” BT (Permana, 2001). Mereka bermukim tepat di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Rangkasbitung, Banten, berjarak sekitar 40 km dari kota Rangkasbitung. Wilayah yang merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng dengan ketinggian 300 – 600 m di atas permukaan laut (DPL) tersebut mempunyai topografi berbukit dan bergelombang.

5. Pantai Carita


Pantai Carita adalah sebuah pantai di pesisir barat provinsi Banten, Indonesia. Pantai ini merupakan obyek pariwisata pantai di Indonesia yang cukup terkenal selain Pantai Anyer, Pantai Karang Bolong dan Pantai Tanjung Lesung.

Pantai Carita merupakan objek wisata yang terletak di Kabupaten Pandeglang dan telah ditetapkan berdasarkan SK Menteri Pertanian No.440/kpts/UM/1978 pada tanggal 15 Juli 1978 sebagai Taman Wisata Alam. Pantai ini terkenal dengan pasir pantainya yang putih sehingga membuat kawasan ini sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Pantai Carita kaya akan sumber daya alamnya. Hamparan tepian yang amat landai dengan ombak laut yang kecil dan lembut menyapu di sepanjang pantai, dipadu dengan pemandangan Gunung Krakatau. Jarak tempuh dari Jakarta ke Pantai Carita sekitar 130km dapat melalui jalan tol Jakarta-Merak dan keluar di gerbang tol Cilegon Timur. Fasilitas di Pantai Carita cukup lengkap yaitu Banana boat, snorkling, papan seluncur, diving, dan fasilitas lainnya. Banyak juga penginapan-penginapan sepanjang pesisir pantai dan atau rumah-rumah warga yang difungsikan untuk penginapan.

Daftar referensi:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Rangkasbitung
- https://id.wikipedia.org/wiki/Urang_Kanekes
- https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Carita
- https://ecodien.wordpress.com/2012/05/12/cagar-alam-pulau-dua-pulau-surga-burung-di-teluk-banten
Load disqus comments

0 comments

About This Blog